Sayang, 7
bulan itu tak akan lama…
Hari ini
tanggal 16 Maret, berarti besok tanggal 17 Maret, adalah pantukhir, jika kamu lolos, yah tujuh
bulan itu akan terjadi, … ahhh… tidak
terasa waktu berjalan dengan cepatnya. Dulu waktu aku mengenalmu tiga tahun
lalu kamu masih seorang taruna… dan sekarang kamu sudah letnan dua. Sayang,
kamu yakin akan masuk kopasus? Tapi aku yakin seyakin-yakinnya kamu bisa… kuat
ya sayang, tujuh bulan akan berlalu. Kamu bilang sendiri kan, tujuh bulan tak
akan lama. Aku akan kuat menunggu mu sampai tiba saatnya kamu bisa sapa aku
seperti biasanya dengan sms singkatmu…
Di tujuh bulan itu pasti aku akan sangat merindukan suaramu, tujuh bulan
itu aku pasti akan sering melihat foto-fotomu, tujuh bulan itu pasti aku akan
sering meneteskan air mataku, tanpamu…
18 Maret 2015
Sayang maaf
ya, seperti biasa malam ini aku menangis lagi. Bukan karena aku tak kuat dan
ingin menyerah. Tapi karna aku merasa rindu ini sudah membelenggu saja sebelum
tujuh bulan itu. Dua hari yang lalu masih ada teman yang menemaniku. Malam ini
dia sudah pulang, dan aku semakin merasa sepi saja. Aku ingat lagi padamu. Kau tau? Aku semakin mengelus dada ketika
temanku fany mendapatkan telfon yang begitu berarti walaupun singkat. Hanya 10
menit. Tapi memang itu yang selalu aku harapkan dan aku tunggu darimu. Tidak
ada yang lain.. aku hanya selalu berusaha berbaik sangka. Mungkin kamu terlalu
lelah, mungkin kamu tak ingin banyak menghabiskan waktu untuk menelfonku,
mungkin waktu luangmu adalah waktu istirahatmu yang tak ada seorang pun yang
boleh mengganggu termasuk aku. Sayang, rasanya ingin sekali aku balas dendam
untuk membuatmu sangat rindu padaku dan aku pun dalam keadaan yang tak bisa
terganggu termasuk kamu. Tapi aku tak sekejam itu. Aku harus mengalah demi mengobati
rindu yang tak dapat aku bohongi sendiri. Aku butuh kamu. Aku perlu kamu untuk
sekedar berbincang dan bercanda. Sayang, aku tahu kamu lelah, beristirahatlah…
19 Maret 2015
Selamat malam sayang….
Sekarang jam
satu kurang 15 menit.. Aku kangen kamu, apalagi setelah kamu mengirimkan sms
satu jam yang lalu. Maaf, aku tadi sedang tertidur pulas, baru bisa aku balas
20 menit kemudian, dan ternyata kamu tak membalasnya lagi. Kamu pasti sedang
tertidur pulas. Sama seperti aku tidur ketika kamu masih terjaga tadi. Dan kini
aku tak bisa tidur lagi, aku mengingatmu. Aku rindu kamu. O iya besok kamu
pantukhir ya sayang, aku mendoaakanmu agar kamu lulus.Dan bisa ikut diko, dan
akan membiarkanku dalam kerinduan selama tujuh bulan… Sayang, sehat terus yah, aku masih ingin
bertemu dengan senyum manis mu di tujuh bulan mendatang, aku juga akan jaga
kesehatanku agar kamu bisa melihat rasa rindu yang aku pendam selama tujuh
bulan itu… aku akan selalu sayang kamu…
24 Maret 2015,
Ini sudah
hampir menjelang magrib, tapi kabarmu
tak kunjung datang, besok sampai tujuh bulan kedepan aku sudah tak mungkin lagi
mendengar suaramu… Aku ingin mendengar
suaramu sayang…
Akhirnya ku
kirim sms agar kamu mengerti bahwa aku ingin mendengar suaramu…
“aa,
sebelum handphone dikumpulin kabarin ade ya untuk yang terakhir kalinya, biar
ade tenang selama tujuh bulan maaf merepotkan ya sayang, terimakasih untuk
waktunya…”
Tak lama
kemudian hpku bordering. Kulihat nomer dilayar, itu nomermu sayang..
terimaksih telah menenangkanku…
terimaksih telah menenangkanku…
No comments:
Post a Comment